Jumat, 31 Desember 2010

KEGUNAAN SEJARAH

Sejarah dalam kehidupan manusia begitu penting. Hal ini diungkapkan Gotthold Tphraim seorang kritikus dari Jerman bahwa tanpa sejarah, setiap jam kita akan diancam bahaya diperdayakan oleh pembual-pembual bodoh, yang tidak jarang memuji sebagai penemuan-penemuan apa yang telah diketahui dan diyakini oleh manusia beribu-ribu tahun yang lalu. Sebelum lebih jauh mengkaji tentang kegunaan ilmu sejarah, coba kalian isi teka-teki silang di bawah ini:
Kuntowijojo mengatakan bahwa fungsi sejarah dapat dibagi menjadi dua yakni fungsi instrinsik dan fungsi ekstrinsik. Fungsi instrinsik, yakni kegunaan dari dalam yang nampak terkait dengan keilmuan dan pembinaan profesi kesejarahan. Misalnya, sejarah sebagai kisah atau peristiwa. Sejarah dapat juga digunakan untuk memahami eksistensi masa lampau. Setelah memahami eksistensi masa lampau seseorang dapat melestarikan tetapi sebaliknya bisa menolak. Di samping itu, sejarah juga sebagai profesi. Maksudnya dengan sejarah dapat digunakan untuk mengembangkan profesi, seperti dengan menulis sejarah, mengembangkan organisasi profesi sejarawan. Sedang fungsi ekstrinsik terkait dengan proses penanaman nilai, proses pendidikan, liberal education Misalnya sejarah sebagai pendidikan moral. Dengan peristiwa sejarah seseorang akan mendapatkan pelajaran baik-buruk, benar-salah, berhak-tidak berhak, merdeka-terjajah. Sejarah sebagai pendidikan penalaran. Maksudnya dengan sejarah seseorang akan berlatih berpikir kritis, berpikir sebab-akibat dengan mengingat multifaktor. Sejarah dapat menjadi pendidikan politik. Maksudnya setiap orang setelah memahami peristiwa sejarah diharapkan berperilaku yang cocok dengan program politik negara demokratis.
Fungsi Sejarah sebagai Ilmu
Menurut Ismaun mengatakan bahwa fungsi sejarah sebagai ilmu pada umumnya dapat dibedakan:
a. Fungsi Ilmiah (teoretis), ialah sama dengan fungsi ilmu pada umumnya. Menurut Betrand Russel ada dua fungsi, yaitu:
• Untuk memungkinkan kita mengetahui atau mengerti sesuatu.
• Memungkinkan kita untuk melakukan sesuatu.
b. Fungsi Praktis, yakni dari ilmu sejarah diperoleh kegunaan praktis (practical value). Fungsi praktis pengajaran sejarah dapat diartikan secara positif, tetapi juga dapat diartikan secara negatif. Fungsi sejarah pada hakikatnya untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman yang mendalam dan lebih baik tentang masa lampau, untuk dapat memahami masa sekarang serta dalam prospektif masa yang akan datang.


Dalam pembelajaran di sekolah, fungsi sejarah adalah untuk memperkenalkan peserta didik kepada pengalaman kolektif dan masa lalu bangsanya. Tanpa sejarah kita tidak mempunyai pengetahuan mengenai siapa kita ini dan bagaimana kita menjadi seperti sekarang ini. Adalah peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam sejarah yang membuat kita tahu apa yang telah dipikirkan, dirasakan, atau diperbuat oleh manusia. Pada gilirannya, orang-orang sesudah kita tidak akan mengetahui keberadaan kita sekarang ini, jika kita tidak meninggalkan catatan-catatan mengenai kehadiran diri kita.
Kajian sejarah itu penting bukan hanya karena sejarah menceritakan kepada kita tentang diri kita sebagai manusia di dunia, tetapi juga nilainya (value) dalam mengembangkan kemampuan kita berpikir dan melakukan inkuiri. Berdasarkan hal tersebut, mempelajari sejarah mampu mengabadikan pengalaman masyarakat masa lampau yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
Nugroho Notosusanto menyatakan bahwa terdapat empat fungsi sejarah, yaitu:
1) Fungsi rekreatif, yaitu sejarah sebagai pendidikan keindahan, sebagai pesona perlawatan. Hanya pada fungsi rekreatif ini menekankan pada upaya untuk menumbuhkan rasa senang untuk belajar dan menulis sejarah. Kalau yang dipelajari berkait dengan sejarah naratif dan isi kisahnya mengandung hal-hal yang terkait dengan keindahan, dengan romantisme, maka akan melahirkan kesenangan astetis. Tanpa beranjak dari tempat duduk, seseorang yang mempelajari sejarah dapat menikmati bagaimana kondisi saat itu. Jadi, seolah-olah seseorang tadi sedang berekreasi ke suasana yang lalu.
2) Fungsi inspiratif. Fungsi ini terkait dengan suatu proses untuk memperkuat identitas dan mempertinggi dedikasi sebagai suatu bangsa. Dengan menghayati berbagai peristiwa dan kisah-kisah kepahlawanan, memperhatikan karya-karya besar dari para tokoh, akan memberikan kebanggaan dan makna yang begitu dalam bagi generasi muda. Karena itu, dengan mempelajari sejarah akan dapat mengembangkan inspirasi, majinasi dan kreativitas generasi yang hidup sekarang dalam rangka hidup berbangsa dan bernegara. Fungsi inspirasi juga dapat dikaitkan dengan sejarah sebagai pendidikan moral. Sebab setelah belajar sejarah, seseorang dapat mengembangkan inspirasi dan berdasarkan keyakinannya dapat menerima atau menolak pelajaran yang terkandung dalam peristiwa sejarah yang dimaksud. Kaitannya dengan fungsi inspiratif, C.P. Hill juga menambahkan bahwa belajar sejarah dapat menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap perjuangan dan pemikiran serta karya-karya tokoh pendahulu.
3) Fungsi instruktif. Yaitu sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini sejarah dapat berperan dalam upaya penyampaian pengetahuan dan keterampilan kepada subjek belajar. Fungsi ini sebenarnya banyak dijumpai, tetapi nampaknya kurang dirasakan, atau kurang disadari, karena umumnya terintegrasi dengan bahan pelajaran teknis yang bersangkutan.
4) Fungsi edukatif. Maksudnya adalah bahwa sejarah dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan keseharian bagi setiap manusia. Sejarah juga mengajarkan tentang contoh yang sudah terjadi agar seseorang menjadi arif, sebagai petunjuk dalam berperilaku.

Wiriatmadja menyatakan sejarah berfungsi untuk membangkitkan kesadaran dalam kaitannya dengan kehidupan bersama dalam komunitas yang lebih besar, sehingga tumbuh kesadaran kolektif dalam memiliki kebersamaan dalam sejarah. Proses pengenalan diri inilah yang merupakan titik awal dari timbulnya rasa harga diri, kebersamaan, dan keterikatan (sense of solidarity), rasa keterpautan dan rasa memiliki (sense of belonging), kemudian rasa bangga (sense of pride) terhadap bangsa dan tanah air sendiri.
Mempelajari sejarah memiliki tujuan agar siswa memperoleh kemampuan berpikir historis dan pemahaman sejarah. Melalui pembelajaran sejarah siswa mampu mengembangkan kompetensi untuk berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah kehidupan masyarakat dunia. Pembelajaran sejarah juga bertujuan agar siswa menyadari adanya keragaman pengalaman hidup pada masing-masing masyarakat dan adanya cara pandang yang berbeda tentang masa lampau untuk memahami masa kini dan membangun pengetahuan serta pemahaman untuk menghadapi masa yang akan datang.
Sesuai dengan fungsi institusional SMA dan kematangan psikologis siswa, maka tujuan mempelajari sejarah di SMA dapat diarahkan pada kemampuan berpikir kritis, analisis, dan keterampilan prosesual yang didasarkan pada disiplin ilmu sejarah. Dalam jenjang pendidikan ini tujuan utama pembelajaran sejarah bukan lagi untuk menambah keluasan pengetahuan tentang berbagai peristiwa yang terjadi, tetapi justru untuk mendalami peristiwa tertentu. Artinya, tujuan pendidikan sejarah di SMA itu sudah dapat diarahkan kepada tujuan pendidikan sejarah sebagai disiplin ilmu. Di samping tujuan yang diutamakan di atas, pada tingkat pendidikan manapun kurikulum sejarah itu sudah harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk memanfaatkan apa yang dipelajari di sekolah dengan kehidupan nyata di sekelilingnya. Kurikulum sejarah di sekolah, dengan demikian, harus mampu memberikan pengalaman kepada siswa untuk menarik pelajaran dari peristiwa sejarah, melihat relevansi dengan peristiwa/kehidupan masa kini, dan dikembangkan untuk kehidupan masa datang. Siswa yang belajar sejarah tidak boleh lagi berada dalam suatu lingkungan asing yang mereka sebut masa lalu, ceritera tentang nenek moyang, ataupun kisah tentang kerajaan tertentu.
Dengan tujuan kurikulum yang demikian, maka siswa yang belajar sejarah dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya bagi kehidupan mereka. Sejarah bukan lagi hanya sekadar sesuatu yang harus dihafalkan, nama yang harus diingat, angka tahun yang harus disebutkan, tetapi juga adalah merupakan suatu kurikulum yang mampu membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa. Melalui proses belajar dari peristiwa sejarah (bukan menghafal fakta) mereka dapat mengambil kehidupan bangsanya secara lebih baik dan mempersiapkan kehidupan pribadi dan bangsanya yang lebih siap dan dalam posisi yang memimpin untuk kehidupan abad ke-21 M.



SUMBER, BUKTI, FAKTA SEJARAH

1.Sumber Sejarah
Beberapa pendapat dari ahli
a.R. Moh Ali
Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah Indonesia sejak zaman Purba sampai sekarang.
b.Zidi Gozalba
Sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan, tertulis, dan visual.
c.Muh yamin
sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.
Dapat disimpulkan bahwa sumber sejarah adalah segala warisan kebudayaan yang berbentuk lisan, tertulis, visual serta daapat digunakan untuk mencari kebenaaran, baik yang terdapat di Indonesia maupun di luar wilayah Indonesia sejak zaman Prasejarah sampai sekarang.
Sumber sejarah terbagi menjadi 3 yaitu:
a.Sumber tertulis
sumber tertulis adalah segala keterangan dalam bentuk laporan tertulis yang memuat fakta-fakta sejarah secara jelas. sumber uini dapat ditemukan pada batu, kayu, kertas, dinding gua.
b.Sumber lisan
sumber lisan adalah segala keterangan yang dituturkan oleh pelaku atau saksi peristiwa yangterjadi di masa lalu. sumber ini merupakan sumber pertama yang digunakan manusia dalam mewariskan suatu peristiwa sejarah namun kadar kebenaran nya sangat terbatas karena terntung pada kesan, ingatan, dan tafsiran si pencerita.
c.Sumber benda
Sumber benda adalah segala keterangan yang dapat diperoleh dari benda-benda peninggalan budaya atau lazim dinamakan benda-benda purbakala atau kuno. sumber ini dapat ditemukan pada benda-benda yang terbuat dari batu, logam, kayu, tanah.
Sumber sejarah dapat juga dibedakan menjadi:
a.Sumber Primer
sumber primer adalah kesaksian dari seorang saksi yang melihat peristiwa bersejarah dengan mata kepala sendiri atau saksi denganmenggunakan panca indera lain atau dengan alat mekanis yang hadir pada peristiwa itu (saksi pandangan mata, misalnya kamera, mesin ketik, alat tulis, kertas. sumber primer haruslah sezaman dengan peristiwa yang dikisahkan.
b.Sumber Sekunder
sumber sekunder adalah kesaksian dari siapa pun yangbukan merupakan saksi pandangan mata, yaitu seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan . misalnya hasil liputan koran dapat menjadi sumber sekunder karena koran tidak hadir langsung pada suatu peristiwa. peliputnya (wartawan) yang hadir pada peristiwa itu terjadi.

2.Bukti Sejarah
Bukti sejarah terbagi menjadi:
a.Bukti tertulis
Bukti tertulis miripp dengan sumber tertulis pada sumber sejarah yang memuat fakta-fakta sejarah secara jelas. bukti tidak tertulis dapat berupa cerita atau tradisi.
b.Bukti tidak tertulis
Bukti tidak tertulis sudah barang tentu tidak berwujud benda konkret, meskiopun demikian mengandung unsur-unsur sejarah. bukti tidak tertulis dapat berupa cerita atau tradisi.
3.Fakta Sejarah
Fakta Sejarah adalah data yang terseleksi yang berasal dari berbagai sumber sejarah. dalam fakta sejarah terdapat beberapa unsur, yaitu:
a.Fakta Mental
Fakta Mental adalahkondisi yang dapat menggambarkan kemungkinan suasaana alam, pikiran, pandangan hidup, pendidikan, status sosial, perasaan, dan sikap yang mendasari penciptaan suatu benda. misalnya pembuatan pembuatan nekara perunggu.
b.Fakta Sosial
Fakta Sosial adalah kondisi yang dapat menggambarkan tentang keadaan sosial di sekitar tokoh pencipta benda, seperti suasana zaman, keadaan lingkungan, dan sistem kemasyarakatannya. berdasarkan hasil penemuan benda-benda sejarah , seorang sejarawan dapat memperkirakan fakta sosialnya.
Bukti dan fakta sejarah merupakan kumpulan peristiwa yang dipilih berdasarkantingkat keerartian dan keterkaitannya dengan proses sejarah tertentu. berbagai macam fakta yang pada awalnya berdiri sendiri direkonstruksi kembali menjadi satukesatuan yang saling berhubungan dan bermakna. berbagai peristiwa masa lalu, bahkan ratusan tahun lalu yang dapat direkonstruksi kembali berdasarkan sumber-sumber sejarah













JENIS-JENIS SEJARAH

Berbagai peristiwa sejarah yang terjadi dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis.
Berdasarkan wilayah pembahasannya (secara umum) digongkan menjadi 3 yaitu :
A. Sejarah Lokal
Merupakan sejarah yang mengungkap peristiwa yang terjadi di suatu daerah/ lokal tertentu dan dampaknya tidak menyebar ke daerah lain.
Sejarah lokal meliputi berbagai peristiwa dengan berbagai aspek baik politik, ekonomi, sosial, budaya, dsb yang berkembang di masyarakat dalam suatu wilayah tertentu.
Contoh :
Ø Peran Rakyat Sleman dalam upaya mempertahankan kota Yogyakarta dari serangan Belanda tahun 1948.
Ø Upacara Tabut di Bengkulu.
Ø Kehidupan masyarakat petani tembakau di Temanggung.
Ø Pemberontakan Petani di Banten 1988.

B. Sejarah Nasional
Merupakan sejarah yang mengungkap peristiwa yang terjadi di suatu daerah tetapi dampak/pengaruhnya terjadi pada daerah lain bahkan pada satu negara (nation).
Sejarah Nasional merupakan puncak dari sejarah-sejarah yang terjadi di tingkat lokal.
Contoh :
o Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1945
o Krisis Moneter di Indonesia

C. Sejarah Internasional (dunia)
Merupakan suatu peristiwa sejarah yang terjadi di suatu daerah maupun suatu negara yang dampaknya mempengaruhi perkembangan dunia internasional.
Contoh :
ü Perang Dunia I
ü Revolusi Industri


Jenis sejarah berdasarkan Temanya dapat kita golongkan menjadi :
1. Sejarah Politik
Merupakan sejarah yang digerakkan dan disebabkan oleh adanya berbagai hal yang berkaitan dengan masalah-masalah politik, faktor politik, dan kehidupan politik.
Sejarah politik biasanya membahas mengenai tokoh-tokoh besar, perkembangan ketatanegaraan, sistem pemerintahan, struktur kekuasaan, kepemimpinan, peranan elite, jaringan politik, dan mobilisasi masa.
Contoh :
• Indonesia masa pemerintahan Belanda.
• Pemilihan Umum di Indonesia tahun 1955
• Runtuhnya kekuasaan Rezim Suharto
• dsb (Silahkan cari contoh lainnya yang sesuai minimal 7 lagi)

2. Sejarah Sosial
Merupakan sejarah yang membahas mengenai berbagai masalah sosial yang muncul dan berkembang di masyarakat. Selain itu membicarakan mengenai golongan masyarakat, kehidupan sehari-hari, gerakan sosial, dsb.
Contoh :
v Kehidupan sosial masyarakat di daerah Muara Karang.
v Pemberontakan Petani Banten 1888 (Karya Sartono Kartodirjo)
v Peran golongan kyai dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
v dsb (Silahkan cari contoh lainnya yang sesuai minimal 7 lagi)

3. Sejarah Ekonomi
Merupakan sejarah yang memfokuskan kajiannya pada masalah-masalah ekonomi dan konsep-konsep ekonomi.
Sejarah ekonomi dapat pula diartikan sebagai studi mengenai kejadian-kejadian perekonomian di masa lampau.
Contoh :
§ Sistem perpajakan di Indonesia masa orde lama.
§ Perkembangan tanaman ekspor dan perkebunan pada masa pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia.
§ Sistem perdagangan di Asia Tenggara.
§ dsb (Silahkan cari contoh lainnya yang sesuai minimal 7 lagi)

4. Sejarah Kebudayaan
Merupakan sejarah mengenai kehidupan manusia yang berhubungan dengan kebudayaan.
Seperti halnya mengenai benda-benda yang digunakan manusia, kegiatan upacara adat, gaya hidup, dan siklus kehidupan manusia.
Contoh :
Ø Perkembangan Pagelaran sendratari Ramayana di Prambanan.
Ø Upacara adat ruwatan di Yogyakarta
Ø Makam raja-raja di Imogiri Yogyakarta.
Ø Keberadaan Etnis Cina di Bengkulu
Ø dsb (Silahkan cari contoh lainnya yang sesuai minimal 7 lagi)

5. Sejarah Intelektual
Merupakan sejarah yang mengkaji mengenai gagasan, ide, cara berpikir manusia pada masa lampau.
Biasanya, mengkaji mengenai ideologi politik (seperti: kapitalisme, liberalisme, komunisme,dsb), ide, idealisme, jiwa, dan nilai-nilai yang ada pada masyarakat.
Contoh :
ü Pemikiran Hitler untuk mengembangkan gerakan Nazi di Jerman.
ü Pemikiran Karl Marx mengenai komunisme yang dikembangkan oleh Lenin dan Stalin di Uni Soviet
ü Pemikiran Cristophorus Columbus mengenai bumi.
ü Perkembangan penemuan alat komunikasi di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar